Alur kejahatan dimulai dengan kontak antara (ع. ق. أ) dengan seorang perempuan melalui aplikasi Snap Chat dan memberikan berbagai janji untuk mendapatkan kepercayaan perempuan tersebut untuk mendapatkan foto-foto pribadinya secara profesional, lalu korban mengirim foto-fotonya ke terdakwa (ح. ي. س.) yang kemudian digunakan untuk mengancam warga dan mempermainkannya. Setelah mendapatkan laporan tim intelejen secara rahasia mengumpulkan data dan memulai operasinya, dan akhirnyua berhasil menentukan tempat pelaku kejahatan dan menangkapnya, setelah investigasi pelaku mengakui semua tuduhan dan menyebutkan identitas pelaku pertama yang berkontak dengan korban. Unit Interlejen mengatakan operasi ini sangat rahasia, dan menghimbau masyarakat untuk tidak berkontak dengan orang- orang asing melalui media-media sosial, dan bila ada kasus pengancaman dan kejahatan melalui medsos diminta segera melaporkan.