|
حجم الخط
Dari sekian banyak masjid di Tarim, yang terkenal diantaranya adalah masjid
Ba-Alawy yang sangat popular. Pengunjung dan jamaahnya banyak. Masjid ini
termasuk masjid kuno, dibangun pada tahun 530 H dari tanah liat dan kapur
dengan menara di sampingnya. Luas masjid ini dari arah timur ke barat mencapai
32,575 hasta. Luas pengimaman 14,5 hasta. Luas sudutnya 18 hasta dan lebar arah
utara sampai selatan 17,25 dzira’.
Termasuk masjid terkenal juga adalah Masjid al-Muhdhar yang dibangun oleh
Sayyid Umar al-Muhdhar bin Abdurrahman As-Segaf. Masjid ini menjadi tujuan
favorit para peziarah yang datang ke Tarim. Arsitekturnya indah, dipadu dengan
menara yang tingginya mencapai 175 kaki. Menara al-Muhdlar (Minaret el-Muhdhar)
merupakan menara tertinggi di dunia yang terbuat dari tanah liat dan pelapah
kurma. Menara ini berbentuk segi empat dan di dalamnya terdapat tangga menuju
ke atas .
Tarim juga disebut sebagai pusat pendidikan Islam. Di kota ini banyak
terdapat ma'had (institusi semacam pesantren) dan zawiyah
(berarti pojok dan digunakan sebagai tempat ibadah dan belajar). Tarim
menyimpan sejarah peradaban Islam sejak abad ke-4 H.
Banyaknya perpustakaan menjadikan Tarim sebagai kota idola para penuntut
ilmu. Banyaknya perpustakaan membuktikan bahwa kota ini sangat diperhitungkan
kala itu.
Di antara perpustakaan yang terkenal adalah perpustakaan manuscrip
al-Ahgaff yang berada di Masjid Jami'. Di dalamnya tersimpan kitab-kitab klasik
yang masih berbentuk tulisan tangan. Sebagiannya berumur ratusan tahun. Perpustakaan ini mendokumentasikan tulisan
tangan dan kumpulan fatwa ulama dahulu yang disimpan oleh keluarga mereka.
Perpustakaan ini menyimpan 5.300 kitab kuno tulisan tangan dalam berbagai
disiplin ilmu seperti Tafsir, Hadits, Fiqih, Ushul Tauhid, Akhlaq, Adab,
Bahasa, Sharaf, Kedokteran, Sejarah , Matematika , Falak, dll.
Perpustakaan ini merupakan kumpulan dari perpustakaan-perpustakaan yang
pernah ada sebelumnya. Dalam susunan ruangnya tersusun sesuai dengan nama
perpustakaan sebelumnya, seperti Perpustakaan al-Kaf, Perpustakaan bin Yahya,
Perpustakaan Ribath, perpustakaan Bin Sahal, Perpustakaan al-Husaini, dan
Perpustakaan al-Junaid. Setiap perpustakaan mempunyai katalog sendiri yang
mempermudah orang untuk mencari kitab tertentu. Perpustakaan ini sekarang
ditata secara rapi dan modern.
4. Benteng al-Ar
Benteng al-Ar adalah benteng yang terletak di kota Tarim, 71 km sebelah
timur kota Seiyun. Benteng ini berupa bangunan tinggi yang terletak di
perbukitan padang pasir yang mencapai ketinggian 50 kaki .
Benteng ini merupakan peninggalan sejarah pra-Islam dan masih berfungsi
hingga pasca Islam. Pada masa pra-Islam, benteng ini berisi peninggalan sejarah
dalam bentuk batu pualam kuno yang dihias, dan bongkahan batu yang berukiran,
tumbuh-tumbuhan dan pohon anggur. Ada juga batu yang berukiran gambar tentang
kemuliaan dan pemandangan yang diilustrasikan dalam bentuk gambar seorang
laki-laki. Juga ada gambaran seorang nelayan, seorang yang melapangkan dadanya
sebagai sifat kedemawanan dan di tangan kanannya memegang tombak panjang di
arahkan pada seekor singa yang berada di kakinya. Di samping itu juga terdapat
beberapa tiang dari batu yang berukiran.
Sebagaian besar peninggalan sejarah ini merupakan lambang salah satu
sesembahan zaman dahulu yang diyakini sebagai salah satu sesembahan (patung)
bernama Sein yang tersebar di distrik bagian timur Hadhramaut.