Haul yang diperingat setiap tahun itu dilaksanakan selama tiga hari dengan pembacaan maulid Nabi SAW dan sejumlah seremonial lainnya. Gebyar anasyid dan syair didengungkan oleh para pujangga Hadhramaut yang melantunkan bait-bait syair karya al-Habib Ali bin Hasan al-Attas.

Yang menarik dari prosesi tersebut adalah adanya pasar kaget di sekitar makam al-habib, dengan berbagai macam dagangan dipasarkan yang membuat pengunjung berdesakan untuk memasuki lokasi makam, Dusun Mashad yang biasanya lengang dan sepi bak disulap menjadi pasar dengan kerumunan pengunjung yang datang untuk berziarah dan pengunjung yang datang sekedar untuk berbelanja.

Acara seperti ini sama dengan haul-haul yang digelar di Indonesia atau negara lainnya tetapi berbeda dilihat dari pengunjung dan seremonial yang diselenggarakan, jika di Indonesia para pengunjung dari semua kalangan dan campur baur antara laki-laki dan perempuan serta dengan aneka ragam hiburan, di hadhramaut acara haul diisi dengan maulid Maulid Nabi, berziarah dan tidak ada perempuan yang ikut hadir dalam acara tersebut sehingga tidak ada percampuran antara laki-laki dan perempuan juga tidak adanya hiburan seperti di Indonesia, semua berjalan dengan nuansa islami.